A Question
Sumpah ya ternyata aku orangnya malas banget. Yep, malas banget. Padahal ada banyaaak banget yang pengen di posting disini, tapi aku memilih menyimpan setiap kata demi kata di dalam otak dan menunda untuk mengetik seolah-olah otakku ini masih punya banyak memori kosong yang ready to use. Iya sih harusnya memang masih banyak ruang kosong yang ready to use, tapi kan masih bisa digunakan untuk nyimpan hal-hal yang jauuh lebih berguna di kehidupanku misalnya materi kuliah untuk rancob, perkembangan hewan, atau metodologi penelitian yang tampak rumit pula itu, eh sekalian deh klimato yang rencana mau kuambil semester ini.. Oke oke nanti saja bahas itu.
Saat ini aku pengen bahas tentang salah satu hobiku. Novel.
Sebelum Ramadhan aku pernah mampir
ke Gramedia untuk yang terakhir kali sebelum pulang kampung. Tidak seperti
dulu, aku tidak berhasil menemukan novel-novel baru yang menarik perhatian.
Tapi kalian mungkin sudah tau bahwa kecintaanku pada novel-novel fiksi agak
berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Beberapa orang senang membaca tanpa
membeli, maka mereka meminjam. Dan meski aku sering banget meminjam, terutama
dengan Haura, harus kuakui bahwa aku tidak begitu suka meminjam. Aku lebih suka
memilikinya sendiri untuk diriku.
Beberapa orang senang membaca,
membeli dan meminjam atau barter. Contohnya Haura. Dia dan aku adalah contoh
simbiosis mutualisme dalam hal pinjam meminjam novel. Saat Gramedia belum ada
di Banda aku terbiasa ‘menitipkan’ uang pada Haura untuk membeli novel terbaru.
Kemudian Haura akan membeli juga untuk dirinya dengan judul-judul yang berbeda.
Kemudian kami akan saling bertukar pinjam dan aku akan membiarkan Haura sebagai
pembaca pertama untuk novel-novel yang kubeli (setelahnya aku, dan kemudian
novel itu akan dengan segera berpindah-pindah tangan ke teman-temanku yang
lain).
Kemudian.. aku gak tau ada
tipe-tipe seperti apa lagi. Tapi aku akan langsung menggambarkan diriku. Si
pengkoleksi.
Why?
Karena seperti yang kukatakan
sebelumnya, menjadi pengkoleksi adalah kesenangan tersendiri. Kamu gak harus
meminjam. Kamu bisa menikmati membaca ulang novel itu berkali-kali meski tau
endingnya gimana. Katakanlah seperti menonton ulang film yang kalian sukai
berulang-ulang. Aku melakukan hal yang sama pada novel-novel yang kupunya.
Lanjut, alasan kenapa aku tiba-tiba
membahas ini adalah karena aku diam-diam sedang mengoleksi ulang novel-novel
favoritku jaman SMP. Kenapa kukatakan diam-diam? Karena temanku yang melihat
aku membeli novel-novel Lexie Xu untuk melengkapi koleksiku saja sudah
geleng-geleng kepala. Apalagi kalau mereka tau aku masih nge-stuck dengan
karya-karya lama? Tentu saja, best seller punya makanya masih ada di Gramedia.
Tebak karya siapa?
Favorit jaman SMP + best seller =
Ilana Tan. Yuhuuuu!
Berhubung Sunshine Becomes You lebih tebal, lebih terkenal tentu saja
harganya lebih mehong. Dan berhubung beberapa tahun yang lalu (aku lupa
tepatnya tahun berapa) SBY baru aja difilmkan, so aku sepertinya gak perlu
khawatir bakal kehilangan cetakan ulangnya. Jadilah aku mengejar untuk membeli
novel tetraloginya 4 seasons.
Aku mulai dengan membeli Summer in Seoul, karena dibandingkan
ketiga novel lainnya hanya ini yang alur ceritanya udah mulai kulupakan. Aku
berhasil membaca lagi novel dengan menamatkannya dalam sehari tapiii itu sih
karena aku udah pernah baca juga dulu banget. Hohoho
Intinya aku sangat menikmati untuk
‘terjun kembali’ dalam cerita-cerita Ilana Tan. Sejujurnya aku ingin segera
membeli 3 judul yang lain, tapi sepertinya itu terlalu buang-buang uang. But
let say aku sangat terobsesi untuk punya 1 series lengkapnya. Karena tiba-tiba
saja aku ‘kangen’, dan aku ingat Nisa pernah bilang padaku kalau novel-novel
Ilana Tan ada file pdf nya, jadi aku pun mulai searching di internet. Tentu
saja judul yang ku search pertama kali adalah Autumn in Paris yang baper abis.
Selesai download dan baca, aku baru
mikir, kalau semua novel bisa didownload dalam bentuk pdf gratis begini berarti
semua orang bisa baca dong. Trus yang diuntungkan dari bentuk pdf gratis begini
siapa? Kira-kira si penulis dapat untung gak sih?
Menurutku kalau buku tersebut
didownload dari situs legal sih tidak masalah, karena biasanya situs legal
memang sudah bekerjasama dengan penulis bukunya. Cuma untuk orang-orang amatir
kayak aku ini, gak bisa bedain mana yang legal mana yang ilegal. So, I need
your help, readersku. Tolong komentar kalau kalian tau sesuatu tentang ini.
Daannn untuk kelanjutannya, mungkin
aku bakal tetap mengkoleksi novel-novel Ilana Tan. Tapi yaah kumpul duit dulu~
And guys dont forget to visit my previous blog di www.bellasabnov.blogspot.com karena disana ada banyak cerita-cerita lama yang tentunya ogah banget ku posting ulang disini. See ya!
Komentar
Posting Komentar