Opini Tentang Sky Castle

SKY CASTLE
Aku kali ini mau ngebahas drama ini, tapi bukan review doang. Sedikit banyak bakal bahas tentang konflik di dalamnya setelah bosan dengan drama drama korea yang ceritanya makin kesini suka makin 'fantasi' dan gak relate ke kehidupan biasa.
Awalnya penasaran sama drama ini karna katanya ratingnya paling bagus di Korea sampe ngalahin rating Goblin (ini salah satu drama kesukaan aku juga sih). Aku mengira ceritanya roman roman picisan biasa, jadi aku memilih menunggu sampai end update dulu dramanya baru mau mulai nonton. Tbh, alasan lainnya adalah karena aku tidak melihat adanya pemain yang kukenal kecuali Kim Bora (dan doi bahkan bukan pemeran utama). Tapi itu semakin menegaskan kalau drama ini gak hanya menampilkan wajah-wajah terkenal saja. Terkadang itu bikin orang fokus sama ceritanya, and I feel it now.
Tapi setelah dramanya end, aku malah udah kehilangan minat karena gak mood nonton. But again, dimana-mana orang ngomongin drama ini. Aku mau nonton Knowing Brother ada episode Sky Castle, aku nonton Happy Together ada episode Sky Castle (dua duanya aku skip dulu karena aku gak bakalan nyambung), bahkan di channel youtube nya Korea Reomit (orang korea yang pernah tinggal di Indo) orang-orang di kolom komentar doi pada mintain alasan dibalik orang-orang di Korea itu pengen banget anaknya masuk univ bagus semisal SNU (Seoul National University).
Link buat nonton video doi ini bakal aku cantumin di sudut bawah ya!



Buat yang belum tau dramanya, aku bakalan share dulu sinopsisnya.
Di beberapa gedung apartemen di pinggiran kota Seoul, orang – orang bergengsi hidup disana. Ibu – ibu yang juga merupakan istri dari seorang dokter, hakim, jaksa, profesor ingin anak-anak mereka masuk ke universitas terbaik. Bisakah mereka membuat putri dari anak-anak mereka? “SKY Castle” mengikuti kehidupan 4 wanita yang tinggal di SKY Castle yang megah. Mereka mencoba membuat suami mereka lebih sukses dan membesarkan anak-anak mereka seperti pangeran dan putri.
Han Seo-Jin yang diperankan oleh Yum Jung-Ah menikah dengan ahli bedah ortopedi Kang Joon-Sang diperankan oleh Jung Joon-Ho. Mereka memiliki dua anak perempuan. Han Seo-Jin sepertinya memiliki kehidupan yang sempurna, tapi dia punya rahasia.
Lee Soo-Im (Lee Tae-Ran) adalah seorang penulis buku anak-anak. Dia memiliki kasih sayang dan pertimbangan yang mendalam untuk orang-orang. Lee Soo-Im menikah dengan ahli bedah saraf Hwang Chi-Young (Choi Won-Young). Mereka memiliki seorang putra.
No Seung-Hye (Yoon Se-Ah) menikah dengan profesor sekolah hukum Cha Min-Hyuk (Kim Byung-Chul). Suaminya berbicara tentang keadilan dan kebahagiaan, tetapi dia menyembunyikan sisi yang berbeda. Satu dengan memiliki egoisme yang ekstrim. Mereka memiliki dua putra.
Jin Jin-Hee (Oh Na-Ra) berasal dari keluarga kaya. Ayahnya memiliki bangunan. Jin Jin-Hee mengagumi Han Seo-Jin dan mencoba meniru apa yang dia lakukan. Seperti Han Seo-Jin, Jin Jin-Hee menikah dengan seorang ahli bedah ortopedi, Woo Yang-Woo (Jo Jae-Yun).

Kalau kalian tanya pendapat aku tentang drama ini, jawabannya BAGUS BANGET.
Begitu nonton beberapa episode aja aku langsung paham kenapa ratingnya tinggi. Tapiiii banyak juga nih temen-temenku yang berhenti nonton di tengah-tengah atau bahkan ngeskip skip sambil nonton karena bosan. Soalnya pemeran utamanya ibu-ibu, dan ceritanya problem keluarga dalam pendidikan gitu gitu.
Nah, kenapa aku bilang bagus banget?
Karena dramanya berani untuk ngebahas isu pendidikan yang ada hubungan sama ‘politik kehidupan’ (apaan coba, itu bahasa aku sih -_-).
Sesuatu semisal “kamu baru akan dihargai orang lain kalau kamu berhasil jadi orang ranking pertama di ujian”
“kamu baru bisa diakui orang kalau kamu lulusan univ yang bagus”
Etc
Sejauh yang kutau dari banyaknya drama tentang anak sekolah yang kutonton, di Korea masalah kesenjangan sosial masih berat. Yah, bukannya di Indo gak ada sama sekali sih.. Hanya saja mungkin aku terlalu membandingkan dengan lingkunganku yang bahkan kalo ngebahas masalah latar belakang keluarga orang lain masih agak tabu.
Nah, di Korea banyak banget drama yang ngeceritain bullying gak cuma dari segi nilai, tapi bisa juga bawa-bawa latar belakang. Misalnya nih, kamu itu bukan dari orang kaya a.k.a sobat missqueen, kamu bakalan gampang banget direndah-rendahin. Apalagi kalo kamu gak pinter-pinter amat.
Masalah lainnya, banyak orang tajir semisal di drama SKY CASTLE ini, para orang tua rela ngeluarin duit ratusan juta dolar untuk ngebayar tutor atau pelatih yang bisa menjamin anak-anak mereka masuk univ ternama. Yah, kalo emang si anaknya pinter, dan memang ambisi mau masuk univ itu kan its okay namanya. Tapi kalo emang si anaknya bahkan benci belajar tapi dipaksa harus belajar, harus les, harus ranking satu, ini.. itu.. far from okay.

Juga menurutku pribadi, secara tersirat ada isu kesetaraan gender dimana kerjaan mengurus anak itu gak cuma tanggung jawab si ibu. Nah di Korea (dari pengetahuanku yang sebatas drakor tak berkesudahan) ternyata ada semacam stereotipe bahwa pendidikan anak itu hanya bagian dari kerja orang tua pihak wanita sedangkan laki-laki adalah pencari nafkahnya. Jadi kalo misalnya si anak itu gak ‘sukses’ dalam artian mungkin masuk orang ber ranking nggak, masuk univ ternama nggak, keluarganya bakalan malu. Dari luar orang bakal mempertanyakan gimana cara ibunya ngedidik anaknya. Dari internal, keluarga besar bakal nyalahin ibunya dan dinilai gagal ngedidik anaknya. Padahal logikanya, gak ada salahnya kalo si bapak juga lebih peduli sama pendidikan anaknya.
Di salah satu dari sekian banyak permasalahan di Sky Castle, ada satu bapak yang bahkan peduli tapi over banget. Jadi si bapaknya strict banget masalah pendidikan sampe sampe anaknya dikasih ruang belajar udah kayak penjara, terus disuruh bersaing dengan saudaranya sendiri, gak boleh anggap saudara ataupun teman. Tapi semua orang harus dipandang sebagai lawan.
All about balance. Gak ada yang berakhir baik jika segala sesuatu itu berlebihan.

Berhubung ada 4 keluarga yang ada di drama ini, aku cuma mau memberitahu kalau menurutku keluarga Soo Han (anaknya Jin Hee) adalah favoritku dibanding keluarga Woo Jo. Karena ibu bapaknya sedikit besar omong, sedikit plin plan, tapi ujung-ujungnya selalu balik lagi nge utamain kebahagiaan anaknya. Dan itu menurutku masih relate banget dengan realita.

Alasan orang-orang di drama ini yang ngebesarin anaknya dengan cara yang salah secara mayoritas adalah tentang kebanggaan keluarga. Mungkin karena mereka orang tajir, jadi reputasi keluarga itu sesuatu yang penting banget untuk dijaga. Sedangkan kalo untuk orang sepertiku, bodo amat sih yang penting aku gak melakukan sesuatu yang dibenci sama Allah.
Ohiya, untuk jalan cerita selebihnya berhubung aku belum merit, belum punya anak, jadi silahkan tuang opini kalian jika ada yang salah di kolom komentar.
Dann aku bakalan nge sharing lirik lagu ost nya yang ngena banget.

We all lie.
Tell you the truths
Sometimes we laugh and easily lie
Alright. It’s a.. its faker

Shout it out.
What you want for the world?
Money, honor, beauty
Everything you want
Play with a mask to hide the truth
People cheat each other, right?

Over all, drama ini ngajarin para orang tua biar gak salah langkah dalam menentukan pendidikan anaknya. Karena seperti yang kita tau, semua orang tua hanya menginginkan yang terbaik buat anaknya. Tapi terkadang mereka sering salah langkah. Anak belajar untuk memahami kehidupan, orang tua belajar membesarkan anak sambil tetap memberikan yang terbaik.
Memikirkan ini semua.. rasanya pengin nelpon orang tua dan ngucapin makasih sebanyak-banyaknya karena tetep jadi orang tua yang mementingkan kebahagiaan anaknya dulu.
Aduh, jadi mewek.

Sampai jumpa di postingan berikutnya!

Korea Reomit : Kenapa orang korea menuntut pendidikan yang tinggi
Blog lamaku : bellasabnov.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Amor Fati by Rando Kim #5

Review Buku: The Book of Invisible Questions by Lala Bohang #4

Are you ready for 'Think Again'?